Balon gubernur jatim mundur dari penjaringan demokrat

Salah satu kandidat cagub Jawa Timur, La Nyalla M Mattalitti memastikan mundur dari penjaringan bakal calon gubernur dan Cawagub dari Partai Demokrat. Pernyataan itu disampaikan langsung oleh La Nyalla kepada Ketua DPD Demokrat Jawa Timur, Soekarwo di gedung Grahadi Surabaya, Jalan Gubernur Suryo, Senin (2/10) sore.



Semua saya sampaikan pada Pakde (Soekarwo). Saya mengundurkan diri. Karena memang aturannya, Pakde kan juga saya maklumi, karena (putusan) pusat (DPP) kan. Saya menghargai lah," kata La Nyalla usai menemui Soekarwo.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur itu menegaskan, meski mundur dari Demokrat, dirinya tetap maju di Pilgub Jawa Timur 2018 melalui partai lain. "Oh, saya tetap (maju) melalu partai lain. Gerindra dan PAN (Partai Amanat Nasional), masih ada. Doakan saja, doakan," tandasnya.

Beda dengan Saifullah Yusuf, yang juga ikut penjaringan Demokrat. Wakil gubernur yang akrab disapa Gus Ipul ini mengaku tidak sedih, apalagi kecewa atas dibukanya kembali penjaringan tahap dua oleh partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
 
Jadi enggak ada (masalah), kalau ada berita-berita saya sedih, enggak ada (kecewa). Gembira. Kita ini senang, kita daftar ini dengan gembira. Prinsipnya tidak ada masalah, karena itu mekanisme partai," tegas Gus Ipul sembari terus menyampaikan bahwa dirinya tidak merasa kecewa.

Tetapi, lanjutnya, "Cuma kaget saja. Kok gak ada pemberitahuan kepada yang sudah daftar. Kan minimal ada pemberitahuan. Iya kenapa kok enggak diberi tahu, sehingga kita bisa tahu, wong waktu pembukaan, daftar, kita datang dan menghormati itu."

Gus Ipul mengaku tidak mempermasalahkan kalau rekomendasi Demokrat jatuh ke kandidat lain. "Jadi kalau soal (tidak) didukung ndak ada masalah. Jadi yang kurang itu: Kenapa ndak ada pemberitahuan. Sebetulnya kalau ada pemberitahuan kan ndak ada masalah," ucapnya.

Di tempat sama, Soekarwo mengaku, sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, dia tidak bisa berbuat banyak atas putusan DPP yang ingin membuka kembali penjaringan tahap dua.

Pembukaan penjaringan itu berdasarkan Surat Edaran (SE) DPP Partai Demokrat Nomor: 23/INT/DPP.PD/IX/2017 tertanggal 18 September. "Jadi kan, AD/ART kami (Demokrat) memang pemilihan gubernur itu haknya DPP. Fungsi DPD hanya menerima pendaftaran, sehingga Pak Nyalla tadi menyampaikan kritik: Mengapa ada proses pembukaan tidak diberi tahu," akau Soekarwo yang juga gubernur Jawa Timur dua periode ini.

Politikus akrab disapa Pakde Karwo ini juga mengaku, pemberitahuan itu sediri juga mendadak, dan tidak secara tertulis, tapi melalui surat elektronik. "Lha memang kami diberitahu saat rapat (di Jakarta) tanggal 26 (september), itu kami diberitahu bahwa perlu, dilakukan pembukaan tanggal 26 sampai 30 (September) itu," akunya lagi.
 
DPP itu mengganggap, sistem IT yang ini, bahwa pengumuman itu sebagai bentuk pemberitahuan kepada masyarakat, termasuk di dalamnya pendaftaran. Karena itulah IT yang sekarang itu, nah teman-teman (Cagub-Cawagub) yang daftar, itu kenapa tidak disurati, lha itu yang mungkin perbedaan," sambungnya.

Seoakrwo pun mengaku menghormati keputusan La Nyalla yang mundur sebagai peserta penjaringan Cagub-Cawagub via Demokrat. "Karena keberatan, ya haknya calon untuk keberatan. Kalau mundur, juga haknya calon menyatakan itu," tandasnya.

Related

NEWS 2674095858604379229

Post a Comment

emo-but-icon

PELUANG BISNIS OURCITRUS

PRODUK OURCITRUS

Hot in week

Comments

Random Post

PELUANG BISNIS

item