Dalam itungan jam kang emil kumpulkan miliaran rupiah
https://forwardsnews.blogspot.com/2017/09/dalam-itungan-jam-kang-emil-kumpulkan.html
Ariana, Aleta, Salwa, Aura, dan Aisi tampak asik berbisik di pojokan
ruang rapat Pendopo Kota Bandung, Senin (11/9/2017) sore. Sesekali,
obrolan para bocah kelas 2 SD itu melahirkan tawa renyah yang hanya bisa
dinikmati mereka.
Obrolan mereka terhenti saat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil hadir di
ruang rapat. Kelima bocah perempuan yang bersekolah di SD 196 Sukarasa
Bandung itu menjadi tamu khusus sang Wali Kota. Mereka sengaja diundang untuk mewakili warga Bandung yang
berpartisipasi memberi sumbangan bagi korban kemanusiaan etnis Rohingya. Ridwan Kamil memang mengagendakan menyerahkankan bantuan kemanusiaan untuk etnis Rohingya melalui tim Aksi Cepat Tanggap (ACT). Baca juga Aplikasi ini membayar anda
Sebelumnya, Ridwan Kamil menggagas aksi galang dana lewat platform donasi digital Kitabisa.com.
Aksi patungan itu menembus angka Rp 4,3 miliar. Dana tersebut didapat
dari warganet, masyarakat Kota Bandung, serta sejumlah instansi swasta
di Bandung.
Dalam sesi penyerahan donasi, pihak ACT sengaja memutar video singkat
tentang situasi di salah satu titik pengungsian di Bangladesh. Dalam
video itu, terlihat bagaimana para pengungsi Rohingya sangat kesulitan
memenuhi keperluan sehari-hari. Ada pula penggalan gambar saat tim ACT sibuk menyiapkan ribuan paket makanan untuk para pengungsi. Ariana, Aleta, Salwa, Aura dan Aisi bengong melihat video itu. Mereka
tampak mengerenyitkan dahi saat melihat kondisi para pengungsi
berpakaian lusuh, wajah anak-anak berwajah kusam.
Di balik kepolosan mereka, tersimpan rasa empati yang tinggi. Betapa
tidak, kelima bocah itu rela menyisihkan uang jajannya untuk disumbang.
Kondisi itu pun membuat Ridwan Kamil kagum. Dengan nada penuh penasaran, Ridwan menanyai satu persatu siswa
tentang alasan mereka ikut menyumbang. "Kamu, kenapa mau ikut nyumbang?"
tanya Ridwan kepada Ariana.
Baca juga Aplikasi ini membayar anda
Kasihan karena anak yatim itu harus ditolong," ucap Ariana polos. Salwa, siswa lain mengaku, sejak berita tentang korban Rohingya marak
di televisi, ia bertekad memangkas uang jajan untuk disumbangkan. Dana
sumbangan siswa itu dikelola pihak sekolah.
Saya kadang ngasih Rp 2000, kadang Rp 3000. Saya mau bantu karena kasihan," ucap Salwa dengan nada malu-malu. Tak hanya dari kalangan pelajar, Euis Lisnawati, seorang ibu rumah
tangga, juga turut memberi donasi. Kondisi pengungsi Rohingya yang
mengkhawatirkan membuat hati Euis tergerak untuk menyisihkan uang dapur.
Saya lihat di media sosial, terenyuh melihat warga muslim Rohingya, aku teh, kasihan," kata Euis. Aceng, pemuda asal Bandung yang bekerja sebagai penjaga toko, ikut
patungan. Ia rela mengurangi gajinya untuk disumbangkan bagi etnis
Rohingya melalui website galang dana tersebut. Iya, itu uang gaji kerja saya yang tak seberapa. Ya alasannya kasihan saja," tutur Aceng.
Pecahkan Rekor Baca juga bagaimana dapat 15 juta perbulan
Timi, perwakilan dari Kitabisa.com menjelaskan, aksi galang dana yang digagas Ridwan Kamil memecahkan rekor sebagai kampanye donasi dengan partisipan terbanyak, mencapai lebih dari 19.617 donatur. Kisaran sumbangan berada di angka Rp 100.000-200.000.
Nilainya bukan yang terbanyak tapi dalam sepekan mengumpulkan Rp 3,1
miliar (dari warganet) itu pencapaian luar biasa. Bahkan, progres donasi
menanjak pada Kamis (7/9/2017) lalu saat Pak Wali memosting dua kali di
Instagram. Sehari itu terkumpul Rp 1 miliar," tuturnya.
Sementara itu, Senior Vice President Aksi Cepat Tanggap (ACT), N Imam
Akbari menjelaskan, setelah donasi diterima, pihaknya akan langsung
mengirimkan bantuan bagi ratusan ribu pengungsi Rohingya di Bangladesh,
lokasi dengan jumlah pengungsi terbanyak.
Kami juga menyalurkan di Myanmar. Cuma, kami belum bisa skala masif
karena kondisinya memang belum bisa, belum diizinkan masuk. Porsi
terbesar masih untuk pengungsi di Bangladesh karena memang ngalirnya
udah ratusan ribu pengungsi, belum ditambah pengungsi sebelumnya," tutur
Imam.
Bantuan itu akan disalurkan dalam bentuk program pembangunan selter serta pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, papan, dan medis. Kami sangat apresiasi. Kata kunci dalam penanganan bencana adalah
cepat. Karena dengan kecepatan, kita bisa menyelamatkan banyak orang,
termasuk dalam hal recovery juga gitu," ucap Imam.
Insyaallah, kami selalu imbangi dengan kecepatan juga. Ini
amanah yang luar biasa bagi kami. Amanah warga Bandung dan netizen akan
kami akan salurkan dalam sejumlah program bantuan seperti pangan,
pakaian, medis dan kami juga sedang menyiapkan kapal kemanusiaan,"
jelasnya demikian dikutip dari kompas