Tips cara tinggal dengan mertua
https://forwardsnews.blogspot.com/2017/10/tips-cara-tinggal-dengan-mertua.html
Tips tinggal dengan mertua alis pondok mertua indah (PMI). Apapun alasanya, hidup bersama mertua
bukanlah suatu yang mudah. Akan ada saat di mana istri/suami, atau dua
duanya membutuhkan privasi yang lebih. Di sinilah biasanya masalah
bermula.Sebagaimana dilansir newlyweds.about.com, ada
beberapa manfaat hidup bersama mertua. Anda dapat menghemat
pengeluaran. Jika Anda bekerja, ibu mertua bisa membantu memasak untuk
makan malam. Ayah mertua mungkin juga bisa membantu memperbaiki
alat-alat rumah yang rusak atau membantu antar jemput anak sekolah.
Tips Cara Tinggal Dengan Mertua
Akan mudah jika masing-masing memiliki kepekaan dan pengertian yang
baik sehingga bisa tinggal bersama menjadi sebuah keluarga. Namun hidup
dengan mertua akan lebih mudah jika semuanya dipersiapkan dengan baik.
1. Membuat Batasan
Sebelum memutuskan untuk menikah, bicarakan dengan pasangan tentang
aturan-aturan di rumah. Sebagai contoh, ada giliran mengambil sampah dan
memasak untuk menghindari satu sama lain merasa seperti semua tanggung
jawab dipikul olehnya.
Aturan lain mungkin Anda dan pasangan setidaknya memiliki 1 hari
dalam seminggu untuk benar-benar bisa merasa memiliki kehidupan sendiri.
Terpenting adalah membuat aturan yang akan membantu Anda dan pasangan
hidup dengan nyaman, terlepas dari siapa saja yang tinggal di rumah.
2. Buat Privasi
Hal terpenting bagi pasangan suami istri, terutama pengantin baru
adalah privasi. Ini satu-satunya cara agar keduanya memiliki keintiman
untuk mengenal satu sama lain dengan lebih baik sebagai bekal membangun
keluarga sendiri. Pada tahap ini ada semacam kegiatan membuat fondasi
dalam sebuah bangunan yang baiknya hanya melihatkan istri dan suami.
Meski lebih sulit memiliki privacy jika tinggal dengan mertua, ada
hal-hal yang bisa diusahakan. Bahkan jika tinggal di apartemen atau
rumah yang kecil, ada pembagian daerah Anda’ yang tidak boleh dimasuki
mertua. Sebaliknya, ada juga ‘daerah mertua’ yang tidak boleh Anda
masuki.
Akan lebih baik jika Anda memiliki tempat tinggal sendiri. Semua
lebih baik jika Anda dan mertua memiliki apartemen/rumah sendiri yang
masing-masing memiliki dapur kecil meski masih dalam satu
komplek/gedung.
Ini untuk menjaga agar satu sama lain tidak bertemu sepanjang waktu.
Adalah cara yang baik agar memiliki privacy tapi masih bisa saling
menjaga satu sama lain.
3. Jangan Ikut Campur Perdebatan Keluarga
Saat ini, pasangan Anda hidup dengan keluarga aslinya. Ia mungkin
kembali menjadi anak-anak lagi. Pasangan adakalanya terjebak atau marah
dengan situasi yang membuatnya harus berdebat dengan keluarga.
Jika pasangan mulai ribut/adu mulut dengan keluarga, segeranya
menyingkir. Pergilah ke ruangan lain atau ke kamar dan cobalah mengatur
nafas agar tidak ikut panas. Kadang perdebatan seperti itu memang biasa
terjadi pada meraka, jadi biarkan saja.
4. Ambil Sikap
Selain hindari ikut campur dengan perdebatan pasangan dan
keluarganya, hindari juga perdebatan dengan mertua. Kadang-kadang mereka
mengatakan atau melakukan sesuatu yang dapat mengganggu Anda. Tapi Anda
bisa mengambil sikap ketika sudah tidak ada pilihan lain.
Misalnya jika ia terus saja ikut campur saat Anda dan pasangan
bertengkar, Anda bisa meminta pasangan untuk meminta orang tuanya
berhenti ikut campur. Atau jika mertua terus-terusan masuk kamar tanpa
pemberitahuan, Anda bisa memberitahunya untuk mengetuk pintu terlebih
dahulu.
Atau mungkin jika di rumah juga tinggal kakak ipar laki-laki yang
gemar makan pagi hanya dengan memakai celana boxer ? Ini tentu sangat
mengganggu. Tak masalah jika menegurnya agar berpakaian sebelum keluar
kamar.
5. Minta Bantuan jika Membutuhkan
Hidup dengan mertua dapat memunculkan stress dan emosi hampir pada
semua orang. Jika situasi menjadi luar biasa, sepanjang hari hidup makin
tidak nyaman dan satu sama lain mulai tersakiti, tak ada salahnya pergi
ke konselor keluarga atau pernikahan.
Konselor akan melihat permasalahan keluarga dengan lebih objektif
sehingga dapat membantu memperbaiki situasi dan mengurangi stress.
Tak perlu merasa malu jika memang butuh bantuan konselor. Jika
keadaan di rumah membuat Anda terus-menerus merasa tersakiti, cobalah
pertimbangkan untuk datang ke konselor pernikahan. Atau jika tidak,
berusahalah menemukan cara agar kehidupan menjadi lebih baik. Karena
pernikahan Anda adalah prioritas utama.Semoga bermanfaat
Baca juga :